Minggu, 07 November 2010

Wine bisa melindungi jantung dan mencegah kanker

Wine merah merupakan jenis yang paling digemari. Selain warna yang menarik, Wine merah mempunyai manfaat yang sangat luar biasa. Banyak mitos yang menyatakan bahwa minum Wine dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Kenyataan tersebut menyebabkan Wine diberi julukan sebagai French Paradox.

Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Padahal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak dan merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai red Wine dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa Wine merah mengandung senyawa fenol yang lebih tinggi dari Wine putih. Fenol atau flavonoid merupakan antioksidan yang sangat kuat, sehingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).

Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah, dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada saat fermentasi Wine merah, senyawa flavonoid yang kompleks terurai menjadi lebih sederhana, sehingga lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang terdapat pada buah segar. Adanya alkohol (10 persen) dalam Wine membuat kandungan flavonoid stabil.

Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam Wine cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi, menunjukkan bahwa pada wine ditemukan senyawa pterostilbene (terro-STILL-bien).

Senyawa tersebut memiliki kemampuan mencegah kanker sama kuatnya dengan resveratrol, senyawa antioksidan pada buah anggur yang telah lebih dahulu ditemukan. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel.

Resveratrol pada Wine merupakan salah satu komponen yang sangat bermanfaat. Berdasarkan beberapa penelitian yang dipublikasi, resveratrol sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Meszaros dan Joshua Bomser dari The Northeastern Ohio Universities College of Medicine, menunjukkan bahwa resveratrol dapat menghambat angiotensin II, yaitu suatu hormon yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan serangan jantung.

Resveratrol juga merupakan agen antikanker yang baik untuk mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker payudara. Sebuah publikasi pada The Journal of Applied Toxicology, Juli 2003, menunjukkan resveratrol dapat mereduksi komponen benzopyrene yang merupakan radikal bebas penyebab kanker.
Sebuah publikasi pada Life Science, Agustus 2003, menunjukkan resveratrol dapat menghambat proliferasi dan metastasis sel tumor. FASEB Journal dari AS juga menunjukkan resveratrol sangat bermanfaat dapat menghambat pertumbuhan sel mati penyebab kanker. Kandungan resveratrol pada Wine merah mencapai 1,5 sampai 3 miligram per liter.

Sebuah publikasi pada the Journal of Biological Chemistry, November 2005, menunjukkan bahwa wine merah dapat mereduksi penyakit alzheimer. Hal itu disebabkan kandungan resveratrol pada wine merah yang dapat mereduksi tingkat amyloid-beta peptides (Abeta). Sebuah publikasi pada The Journal of Agricultural and Food Chemistry 2006 menunjukkan bahwa wine merah dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen.

Selain resveratrol, peneliti Perancis juga berhasil menemukan komponen acutimissin A pada wine merah yang merupakan antikanker. Acutimissin A tergolong dalam kelas polyphenol ellagitannin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa acutimissin A dapat menghambat enzim yang mempunyai aktivitas seperti sel kanker. Acutimiisin A memiliki potensi 250 kali lebih baik dalam menghambat sel kanker dibandingkan obat antikanker VP-16. Selain itu, wine merah juga mengandung hormon melatonin. Hormon ini dapat membantu menenangkan pikiran, sehingga seseorang dapat tidur lebih lelap. (gaya hidup sehat - kompas)


Lihat juga :
Soto
Sour Sally

Tidak ada komentar:

Posting Komentar