Sushi was originally fast food, sold at roadside stalls on the train and can eat anywhere, "said Warren Ransom sushi fan, the founder www.sushifaq.com." Eating with chopsticks is considered by many Japanese sushi chefs as bad etiquette, and only really performed in the Western world. "Strange, because we often do this. Here is the proper way according to Ransom:
* How to get it:
Take a piece of sushi using rice and then carefully turn it over or overturned to the side. Taking fish with rice will help to keep your hand does not smell of fish.
* Dip
Dip fish in soy sauce. Do not dip the rice part, this will eliminate the taste of soy and rice will make a mess of sauce.
Open Your Mouth Wide-width
Place the sushi in your mouth so that the topping of sushi (fish parts) on your tongue first. Taste of fish is certainly a reason for you to eat sushi. In addition, you definitely do not want to lose your appetite by making the first cooked rice soft on your tongue.
* Eating in Two Bites
Eat sushi in two bites. Not polite to put back half a piece of sushi go back to your plate.
* Get pickles
Clean your tongue with a piece of pickle before moving to other sushi menu. Or beer, if you pleased.
Source: menshealth.co.uk
See also:
Sate
Steak
Tampilkan postingan dengan label sate. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sate. Tampilkan semua postingan
Rabu, 01 Desember 2010
Selasa, 30 November 2010
Minuman Wine Halal
AMSTERDAM (Berita SuaraMedia) – Taner Tabak (35) telah berusaha memperoleh sertifikat Wine putih halal selama dua tahun, dan kini ia telah berhasil. "Kevserhelalwine" miliknya lolos tes dan mendapat sertifikat halal dari Kontrol Kualitas Halal (Halal Quality Control – HQC).
Pencarian Tabak akan anggur dengan kadar alkohol 0% dilakukan atas permintaan kaum Muslim. Pada pertemuan setiap hari Jumat, mereka tidak dapat minum bersama kolega dan teman-teman dan sebuah "Wine halal" dapat menjadi solusi bagi persoalan itu.
Tabak mempelajari proses pembuatan Wine bebas alkohol. Melalui sebuah proses teknis baru, yang membuatnya mendapatkan hak paten, Tabak, bekerjasama dengan sebuah perusahaan Jerman, berhasil membuat Wine bebas alkohol. Tabak mengatakan memang telah ada minuman Wine yang dikatakan bebas alkohol, namun mereka tidak lolos tes halal HQC karena masih mengandung sedikit alkohol.
HQC memiliki banyak syarat sebelum mereka memberikan sebuah sertifikat pada suatu produk. Sebuah permintaan tambahan untuk memperoleh sertifikat contohnya adalah peraturan higienis. Mereka mengerjakannya di bawah konsultasi dengan HQC. Tabak mengatakan, "Wine halal tidak dibuat begitu saja!"
Kelompok sasaran Tabak bukan hanya kaum Muslim, melainkan lebih luas lagi. "Yang juga menjadi sasaran saya adalah para wanita hamil, mereka yang terkena diabetes, mereka yang harus menyetir setelah menghadiri sebuah pesta dan karena itu tidak bisa minum alkohol dan sebagainya."
Di antara koleksi Tabak adalah Wine merah, putih, dan mawar, juga Wine yang berat. Ia yakin akan kelezatan rasa Wine nya dan baru-baru ini menantang seorang ahli Wine Nicolaas Klei untuk datang dan mencicipi anggurnya.
Nama kevser merujuk pada sebuah surat di Al Quran, jelas Tabak. Surat itu berbicara tentang Wine halal.
Tabak tidak khawatir akan penjualan Wine - nya. Negara-negara seperti Malaysia, Azerbaijan, Dubai, dan bahkan Arab Saudi telah menunjukkan ketertarikannya, ujar Tabak dengan antusias.
Tabak menjual Kevserhelalwine melalui perusahaan miliknya, Talay Wine Company, dengan harga rata-rata 6-7 euro (Rp. 90.000 – 100.000).
"Kami telah mengubah yang haram menjadi halal. Wine yang berasa seperti Wine tapi benar-benar bebas alkohol, dan kami memproduksinya," ujar Tabak.
Wine halal buatan Tabak bukan satu-satunya minuman beralkohol yang tidak mengandung alkohol. Tahun lalu, di Perancis diproduksi Chamalal, sampanye halal. Seperti sampanye pada umumnya, minuman ini juga terbuat dari Wine dan bergelembung, namun bebas alkohol.
Diluncurkan pada bulan September, tepat menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2008, Chamala terbukti berhasil diterima di negara asal sampanye itu. Tidak ada satu acara pun yang akan lengkap tanpa kehadirannya.
Versi halal gelembung sampanye ini dijual dengan harga sekitar 60 euro (Rp. 900.000) per botol di beberapa restoran, namun jauh lebih murah jika membelinya di supermarket.
Penemu Chamalal, Rachid Gacem, mengatakan bahwa ia melihat adanya celah dalam pasar minuman beralkohol.
"Ketika saya datang ke pesta dan semua orang meminum alkohol, seperti sampanye, mereka seringkali menanyakan apakah saya mau minum satu gelas. Tapi kami (Muslim) tidak minum alkohol. Karena saya ingin menjadi bagian dari pesta, saya ingin meminum sesuatu yang seperti sampanye, tapi bukan sampanye."
Menanggapi minuman tersebut, tak semua Muslim lantas setuju. Beberapa di antara pemeluk Islam mempertanyakan bahkan meragukan kandungan isi Cham'alal. Seperti komentar-komentar di situs berita online yang menulis tentang peluncuran Cham'alal, yang salah satunya berbunyi, "Apakah itu benar-benar minuman Wine berkarbonasi?". (rin/iie/itn/fw/rpk/at) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Sumber : suaramedia.com
Lihat juga:
Sate
Soto
Pencarian Tabak akan anggur dengan kadar alkohol 0% dilakukan atas permintaan kaum Muslim. Pada pertemuan setiap hari Jumat, mereka tidak dapat minum bersama kolega dan teman-teman dan sebuah "Wine halal" dapat menjadi solusi bagi persoalan itu.
Tabak mempelajari proses pembuatan Wine bebas alkohol. Melalui sebuah proses teknis baru, yang membuatnya mendapatkan hak paten, Tabak, bekerjasama dengan sebuah perusahaan Jerman, berhasil membuat Wine bebas alkohol. Tabak mengatakan memang telah ada minuman Wine yang dikatakan bebas alkohol, namun mereka tidak lolos tes halal HQC karena masih mengandung sedikit alkohol.
HQC memiliki banyak syarat sebelum mereka memberikan sebuah sertifikat pada suatu produk. Sebuah permintaan tambahan untuk memperoleh sertifikat contohnya adalah peraturan higienis. Mereka mengerjakannya di bawah konsultasi dengan HQC. Tabak mengatakan, "Wine halal tidak dibuat begitu saja!"
Kelompok sasaran Tabak bukan hanya kaum Muslim, melainkan lebih luas lagi. "Yang juga menjadi sasaran saya adalah para wanita hamil, mereka yang terkena diabetes, mereka yang harus menyetir setelah menghadiri sebuah pesta dan karena itu tidak bisa minum alkohol dan sebagainya."
Di antara koleksi Tabak adalah Wine merah, putih, dan mawar, juga Wine yang berat. Ia yakin akan kelezatan rasa Wine nya dan baru-baru ini menantang seorang ahli Wine Nicolaas Klei untuk datang dan mencicipi anggurnya.
Nama kevser merujuk pada sebuah surat di Al Quran, jelas Tabak. Surat itu berbicara tentang Wine halal.
Tabak tidak khawatir akan penjualan Wine - nya. Negara-negara seperti Malaysia, Azerbaijan, Dubai, dan bahkan Arab Saudi telah menunjukkan ketertarikannya, ujar Tabak dengan antusias.
Tabak menjual Kevserhelalwine melalui perusahaan miliknya, Talay Wine Company, dengan harga rata-rata 6-7 euro (Rp. 90.000 – 100.000).
"Kami telah mengubah yang haram menjadi halal. Wine yang berasa seperti Wine tapi benar-benar bebas alkohol, dan kami memproduksinya," ujar Tabak.
Wine halal buatan Tabak bukan satu-satunya minuman beralkohol yang tidak mengandung alkohol. Tahun lalu, di Perancis diproduksi Chamalal, sampanye halal. Seperti sampanye pada umumnya, minuman ini juga terbuat dari Wine dan bergelembung, namun bebas alkohol.
Diluncurkan pada bulan September, tepat menjelang bulan suci Ramadhan tahun 2008, Chamala terbukti berhasil diterima di negara asal sampanye itu. Tidak ada satu acara pun yang akan lengkap tanpa kehadirannya.
Versi halal gelembung sampanye ini dijual dengan harga sekitar 60 euro (Rp. 900.000) per botol di beberapa restoran, namun jauh lebih murah jika membelinya di supermarket.
Penemu Chamalal, Rachid Gacem, mengatakan bahwa ia melihat adanya celah dalam pasar minuman beralkohol.
"Ketika saya datang ke pesta dan semua orang meminum alkohol, seperti sampanye, mereka seringkali menanyakan apakah saya mau minum satu gelas. Tapi kami (Muslim) tidak minum alkohol. Karena saya ingin menjadi bagian dari pesta, saya ingin meminum sesuatu yang seperti sampanye, tapi bukan sampanye."
Menanggapi minuman tersebut, tak semua Muslim lantas setuju. Beberapa di antara pemeluk Islam mempertanyakan bahkan meragukan kandungan isi Cham'alal. Seperti komentar-komentar di situs berita online yang menulis tentang peluncuran Cham'alal, yang salah satunya berbunyi, "Apakah itu benar-benar minuman Wine berkarbonasi?". (rin/iie/itn/fw/rpk/at) Dikutip oleh www.suaramedia.com
Sumber : suaramedia.com
Lihat juga:
Sate
Soto
Senin, 29 November 2010
Delicacies Sate Japan
Sate is one of the most popular food in Indonesia. Many areas in this archipelago have sate menu. Therefore you know the sate padang, sate madura, banjo sate, sate betawi, maranggi sate, sate Blora, sate ponorogo, and so forth. Types of meat also varied, from chicken to turtles, from clams to torpedo. The dish can you get with ease, from street stalls to fancy restaurants.
But have you ever heard of the sate of Japan? Japanese sate also called yakitori, sate is not much different in Indonesia. How to cook it as well by burning, with a wide range of meat, no different than the typical Indonesian satay.
Although many have similarities, the differences between typical Indonesian satay and yakitori are also quite striking. Food in Japan are generally treated with a healthy manner and materials. It is also applied in the manufacture of yakitori. If the usual sate skewers we know is that many contain soy sauce and oil, yakitori not contain a lot of oil and prefer the use of salt.
The basic ingredients are chicken yakitori own, according to the meaning of the word tori which means chicken. All parts of chicken, such as thighs, skin, liver, etc., can be used for yakitori. In Japan, the chicken sate was then burned on the wood charcoal. This determines the quality of wood charcoal taste satenya. Hardwood charcoal and aromatic produce a more delicious satay, rather than a cheaper wood charcoal, or a grilled over a gas stove and electric grill. Some sellers use free-range chicken yakitori (jidori), which is more tough than regular chicken, but rather have a taste.
In their home country, yakitori popular among middle-class office workers as a snack after work on the way to the train station. Yakitori are sold at the yakitori-ya, (restaurant or food stalls on the roadside). Often times other than dyed with barbeque sauce (before baking), chicken meat was also doused with cold beer. Wow ... like what, ya feel? They end the meal with a swig of sake.
Source: Eka.D kompas.com - banjarmasinpost.co.id
See also:
Burger King
Wine
But have you ever heard of the sate of Japan? Japanese sate also called yakitori, sate is not much different in Indonesia. How to cook it as well by burning, with a wide range of meat, no different than the typical Indonesian satay.
Although many have similarities, the differences between typical Indonesian satay and yakitori are also quite striking. Food in Japan are generally treated with a healthy manner and materials. It is also applied in the manufacture of yakitori. If the usual sate skewers we know is that many contain soy sauce and oil, yakitori not contain a lot of oil and prefer the use of salt.
The basic ingredients are chicken yakitori own, according to the meaning of the word tori which means chicken. All parts of chicken, such as thighs, skin, liver, etc., can be used for yakitori. In Japan, the chicken sate was then burned on the wood charcoal. This determines the quality of wood charcoal taste satenya. Hardwood charcoal and aromatic produce a more delicious satay, rather than a cheaper wood charcoal, or a grilled over a gas stove and electric grill. Some sellers use free-range chicken yakitori (jidori), which is more tough than regular chicken, but rather have a taste.
In their home country, yakitori popular among middle-class office workers as a snack after work on the way to the train station. Yakitori are sold at the yakitori-ya, (restaurant or food stalls on the roadside). Often times other than dyed with barbeque sauce (before baking), chicken meat was also doused with cold beer. Wow ... like what, ya feel? They end the meal with a swig of sake.
Source: Eka.D kompas.com - banjarmasinpost.co.id
See also:
Burger King
Wine
Minggu, 28 November 2010
Let's Business Sate Chicken and Goat Sate
There are a variety of Sate from various regions in Indonesia. Among others, sate chicken and mutton sate. Sate chicken and goat sate can be enjoyed with two kinds of spices, namely peanut sauce and seasoning sauce.
Sate chicken and lamb kebabs are usually sold with soup or curry goat, which is made by using a mixture of bone and meat goat that is not used as skewers.
Meat goats are used for sate is usually the thighs because the more tender, so much better. Processing of meat goats must be careful not hard to sate. Before baking, goat meat should be wrapped using papaya leaves to make it more tender. Young lamb is also more lenient than the old goat meat. The range of age of young goats goat sate is good for 3-5 months.
Sate Traders can sell on the main street near the market, offices, housing, or the area around campus. Usually between traders sate has a rule that for certain areas there is only one merchant. So, pay attention to the area around the location before deciding to sell at a place so as not to harm each other.
Equipment needed to run the business sate include carts, tents, tables, chairs, grill skewers, knife, and bamboo fan. Supplies eating a plate, cup, bowl (if selling soup or curry goat), spoons, and forks.
Tents can be made small or medium-sized depending on the size of the place and the level of crowd of visitors. Wood table can be made 1-2 pieces of fruit with 60-10 seats.
Business owners can drop their own hands or hire employees. Employees in the service of an order buyer or burn sate. Employees should be trained first so it knows how to burn sate meat maturity level as appropriate.
Promotion can be done by creating a banner that read kind of business that is placed around the tent or wagon. Banners can be equipped pictures or photographs of interest so that the sate can bring visitors. Continued promotion can be done by creating a brochure, especially if serving messages between (delivery order), serve the order and goat satay roll to akikah, weddings, and birthdays.
The price of a portion of goat sate Rp 10.000, - s / d Rp 12.000, -. One serving typically contains 10 sticks. The price of a share of less expensive chicken satay, which is Rp 8,000, - s / d Rp 10.000, - contains 10 sticks. Price does not include rice cake or rice. Rice cake and rice prices around Rp 2,000, - per serving. While the price of soup or curry goat around Rp 7,000, - per serving.
Sate business risk include many food vendors alike. The quality of offerings and pricing vary widely among merchants so that new players should be able to find a gap in order to compete.
Some tips and tricks sate business:
1. Maintaining the quality and taste way include a tasty marinade and the meat is tender (for goat sate). Soft goat sate indirectly to expand market share, because it began the children and adults can eat it easily.
2. Location is always bustling place of business potential as sate. The market share of food is so good at upper middle. The reason the price of one serving sate is considered quite expensive for some people. The location near the office, residential, street or shopping center is a strategic place of business a few examples of sate.
3. Cooperation with suppliers is also very important. At certain times such as religious holidays, the price of mutton increased because of demand. Cooperation with the abattoir or goat breeders will minimize the risk of shortages of raw materials or price increases that are too high.
Source: www.squidoo.com
See also:
Steak
Burger King
Sate chicken and lamb kebabs are usually sold with soup or curry goat, which is made by using a mixture of bone and meat goat that is not used as skewers.
Meat goats are used for sate is usually the thighs because the more tender, so much better. Processing of meat goats must be careful not hard to sate. Before baking, goat meat should be wrapped using papaya leaves to make it more tender. Young lamb is also more lenient than the old goat meat. The range of age of young goats goat sate is good for 3-5 months.
Sate Traders can sell on the main street near the market, offices, housing, or the area around campus. Usually between traders sate has a rule that for certain areas there is only one merchant. So, pay attention to the area around the location before deciding to sell at a place so as not to harm each other.
Equipment needed to run the business sate include carts, tents, tables, chairs, grill skewers, knife, and bamboo fan. Supplies eating a plate, cup, bowl (if selling soup or curry goat), spoons, and forks.
Tents can be made small or medium-sized depending on the size of the place and the level of crowd of visitors. Wood table can be made 1-2 pieces of fruit with 60-10 seats.
Business owners can drop their own hands or hire employees. Employees in the service of an order buyer or burn sate. Employees should be trained first so it knows how to burn sate meat maturity level as appropriate.
Promotion can be done by creating a banner that read kind of business that is placed around the tent or wagon. Banners can be equipped pictures or photographs of interest so that the sate can bring visitors. Continued promotion can be done by creating a brochure, especially if serving messages between (delivery order), serve the order and goat satay roll to akikah, weddings, and birthdays.
The price of a portion of goat sate Rp 10.000, - s / d Rp 12.000, -. One serving typically contains 10 sticks. The price of a share of less expensive chicken satay, which is Rp 8,000, - s / d Rp 10.000, - contains 10 sticks. Price does not include rice cake or rice. Rice cake and rice prices around Rp 2,000, - per serving. While the price of soup or curry goat around Rp 7,000, - per serving.
Sate business risk include many food vendors alike. The quality of offerings and pricing vary widely among merchants so that new players should be able to find a gap in order to compete.
Some tips and tricks sate business:
1. Maintaining the quality and taste way include a tasty marinade and the meat is tender (for goat sate). Soft goat sate indirectly to expand market share, because it began the children and adults can eat it easily.
2. Location is always bustling place of business potential as sate. The market share of food is so good at upper middle. The reason the price of one serving sate is considered quite expensive for some people. The location near the office, residential, street or shopping center is a strategic place of business a few examples of sate.
3. Cooperation with suppliers is also very important. At certain times such as religious holidays, the price of mutton increased because of demand. Cooperation with the abattoir or goat breeders will minimize the risk of shortages of raw materials or price increases that are too high.
Source: www.squidoo.com
See also:
Steak
Burger King
Kamis, 25 November 2010
Let's Eat Dim Sum Halal
Not to Hong Kong if it does not eat Dim Sum. So they say. Dim Sum, this flour-based foods, the dessert menu was originally derived from China's past kings. Generally, these foods are made from materials that are not kosher. Thus, Muslim tourists to be careful eating them. Dim Sum is a term in Cantonese, which means a snack. Typically, the Dim Sum as a menu for breakfast eaten before lunch or brunch. Food Dim Sum it was popular to the world from Hong Kong.
Dim Sum comprises a variety of small snacks that are usually enjoyed with tea. Activities to drink tea and eat Dim Sum in Hong Kong called yam cha. Yam cha own sense is actually drinking tea. But tea is usually equipped with a Dim Sum meal or snack cantons. Dim Sum is served in small baskets made of bamboo.
So if all Dim Sum in Hong Kong haram? Not really. There is a kosher one. The place is the Islamic Centre in Wan Chai. Here, we can enjoy the Dim Sum at a kosher restaurant, run by a Chinese Muslim. Biasaya, full of restaurants Dim Sum on Saturday and Sunday. Families in Hong Kong generally live separately between parents and their children. Yam cha became their arena to meet and bersilaturahim.
Source: Subroto - bataviase.co.id
See also:
Steak
Sate
Dim Sum comprises a variety of small snacks that are usually enjoyed with tea. Activities to drink tea and eat Dim Sum in Hong Kong called yam cha. Yam cha own sense is actually drinking tea. But tea is usually equipped with a Dim Sum meal or snack cantons. Dim Sum is served in small baskets made of bamboo.
So if all Dim Sum in Hong Kong haram? Not really. There is a kosher one. The place is the Islamic Centre in Wan Chai. Here, we can enjoy the Dim Sum at a kosher restaurant, run by a Chinese Muslim. Biasaya, full of restaurants Dim Sum on Saturday and Sunday. Families in Hong Kong generally live separately between parents and their children. Yam cha became their arena to meet and bersilaturahim.
Source: Subroto - bataviase.co.id
See also:
Steak
Sate
Rabu, 24 November 2010
Sate Mak Syukur di Padang Panjang
Salah satu kota yang kami kunjungi adalah Padang Panjang yang terkenal dengan resto khasnya, Sate Mak Syukur.
Sekitar lima tahun yang lalu, suami saya bertugas selama sekitar tiga bulan di Sumatra Barat. Ia menetap di kota Padang.
Saya tidak ikut suami saat itu karena saya bekerja. Tapi, satu bulan sekali saya mengunjunginya.
Suami yang memang hobi jalan-jalan tidak melewatkan kesempatan untuk menyambangi tempat wisata di sana, terutama wisata kuliner. Siapa sih yang tidak tahu kehebatan Minang dalam hal masakan?
Salah satu kota yang kami kunjungi adalah Padang Panjang yang terkenal dengan resto khasnya, Sate Mak Syukur.
Resto yang terletak di tepi sebuah jalan besar di Padang Panjang ini memang tak pernah sepi. Bahkan, ada kawan yang bercerita bahwa ia pernah kehabisan sate sehingga harus datang lagi ke sana keesokan harinya. Untung kami tidak kehabisan saat itu.
Sungguh memang lezat. Sate Padang terlezat yang pernah saya rasakan. Suami bahkan menghabiskan dua porsi. Saya yang awalnya biasa saja dengan sate padang pun menjadi tergila-gila.
Setiap kali mengunjungi suami di Sumatera Barat, saya selalu mengajak untuk singgah di Mak Syukur.
Suatu kali, kerinduan saya akan sate padang memuncak. Tapi, saya hanya ingin sate padang ala Padang Panjang, tak lain dan tak bukan, Sate Mak Syukur.
Kembali ke Sumatra Barat hanya untuk mencari sate rasanya agak aneh. Jadi, saya pun memendam keinginan. Hingga suatu saat saya mendapat kabar yang membuat saya merasa begitu gembira.
Sate Mak Syukur sudah dapat dinikmati di Jakarta. Gerai Sate Mak Syukur di Jakarta dapat ditemui di:
* Pasaraya Manggarai
* Pasaraya Blok M
* Jl. Pengambiran No 37, Rawamangun Jaktim Telp 021- 93274702
* Mall Kelapa Gading
Sebenarnya, siapakah Mak Syukur yang namanya dijadikan ikon sate padang lezat tersebut?
Beliau adalah Syukur Sutan Raja Endah yang mula merintis usahanya semenjak tahun 1947. Pada tahun 1984, usaha tersebut dilanjutkan oleh sang anak yang bernama Syafril Syukur.
Di Padang Panjang sendiri, sate yang dijual semenjak pukul 10 pagi hingga jam 9 malam ini memiliki tiga outlet. Dua di antaranya berada di Pasar Padang Panjang. Yang lainnya berada di jalan raya yang telah saya sebut di atas. Yang di jalan raya itulah yang terbesar dan paling terkenal.
Meski menurut sebagian orang rasa Sate Mak Syukur di Jakarta masih kalah dengan yang di Padang Panjang sana, saya tak gentar untuk selalu menyambangi gerai-gerai Mak Syukur di Jakarta. Lumayan sebagai pengobat rindu kepada sate padang pertama yang membuat saya jatuh cinta setengah mati.
Kebetulan salah satu dari keempa lokasi yang saya sebut di atas berdekatan dengan tempat saya bekerja. Jadi, tak jarang saya makan siang bersama teman-teman dengan menyantap Sate Mak Syukur.
Hm…bercerita tentang Sate Mak Syukur membuat saya ingin mengajak suami dan anak-anak untuk menikmatinya malam ini. Memang setiap akhir Minggu kami selalu menyempatkan makan malam di luar.
Kali ini, menu kami adalah…Sate Padang Mak Syukur!
Sumber : dania - indonesi.com
Lihat juga:
Sour Sally
Burger King
Sekitar lima tahun yang lalu, suami saya bertugas selama sekitar tiga bulan di Sumatra Barat. Ia menetap di kota Padang.
Saya tidak ikut suami saat itu karena saya bekerja. Tapi, satu bulan sekali saya mengunjunginya.
Suami yang memang hobi jalan-jalan tidak melewatkan kesempatan untuk menyambangi tempat wisata di sana, terutama wisata kuliner. Siapa sih yang tidak tahu kehebatan Minang dalam hal masakan?
Salah satu kota yang kami kunjungi adalah Padang Panjang yang terkenal dengan resto khasnya, Sate Mak Syukur.
Resto yang terletak di tepi sebuah jalan besar di Padang Panjang ini memang tak pernah sepi. Bahkan, ada kawan yang bercerita bahwa ia pernah kehabisan sate sehingga harus datang lagi ke sana keesokan harinya. Untung kami tidak kehabisan saat itu.
Sungguh memang lezat. Sate Padang terlezat yang pernah saya rasakan. Suami bahkan menghabiskan dua porsi. Saya yang awalnya biasa saja dengan sate padang pun menjadi tergila-gila.
Setiap kali mengunjungi suami di Sumatera Barat, saya selalu mengajak untuk singgah di Mak Syukur.
Suatu kali, kerinduan saya akan sate padang memuncak. Tapi, saya hanya ingin sate padang ala Padang Panjang, tak lain dan tak bukan, Sate Mak Syukur.
Kembali ke Sumatra Barat hanya untuk mencari sate rasanya agak aneh. Jadi, saya pun memendam keinginan. Hingga suatu saat saya mendapat kabar yang membuat saya merasa begitu gembira.
Sate Mak Syukur sudah dapat dinikmati di Jakarta. Gerai Sate Mak Syukur di Jakarta dapat ditemui di:
* Pasaraya Manggarai
* Pasaraya Blok M
* Jl. Pengambiran No 37, Rawamangun Jaktim Telp 021- 93274702
* Mall Kelapa Gading
Sebenarnya, siapakah Mak Syukur yang namanya dijadikan ikon sate padang lezat tersebut?
Beliau adalah Syukur Sutan Raja Endah yang mula merintis usahanya semenjak tahun 1947. Pada tahun 1984, usaha tersebut dilanjutkan oleh sang anak yang bernama Syafril Syukur.
Di Padang Panjang sendiri, sate yang dijual semenjak pukul 10 pagi hingga jam 9 malam ini memiliki tiga outlet. Dua di antaranya berada di Pasar Padang Panjang. Yang lainnya berada di jalan raya yang telah saya sebut di atas. Yang di jalan raya itulah yang terbesar dan paling terkenal.
Meski menurut sebagian orang rasa Sate Mak Syukur di Jakarta masih kalah dengan yang di Padang Panjang sana, saya tak gentar untuk selalu menyambangi gerai-gerai Mak Syukur di Jakarta. Lumayan sebagai pengobat rindu kepada sate padang pertama yang membuat saya jatuh cinta setengah mati.
Kebetulan salah satu dari keempa lokasi yang saya sebut di atas berdekatan dengan tempat saya bekerja. Jadi, tak jarang saya makan siang bersama teman-teman dengan menyantap Sate Mak Syukur.
Hm…bercerita tentang Sate Mak Syukur membuat saya ingin mengajak suami dan anak-anak untuk menikmatinya malam ini. Memang setiap akhir Minggu kami selalu menyempatkan makan malam di luar.
Kali ini, menu kami adalah…Sate Padang Mak Syukur!
Sumber : dania - indonesi.com
Lihat juga:
Sour Sally
Burger King
Senin, 22 November 2010
membuat Soto Ikan Pari di Rumah
Kamu tau Ikan Pari? Tahukah kalau jenis ikan ini bisa dimasak berbagai macam jenis makanan dan salah satunya adalah Soto Ikan pari? Penasaran dengan rasanya? Berikut akan dijelaskan mengenai resep bahan-bahan dan cara membuat Soto Ikan Pari.
Bahan:
2 sdm minyak untuk menumis
1 lbr daun salam
3 lbr daun jeruk
2 btg serai, memarkan
750 ml santan
250 gr ikan asap
100 gr daun melinjo
1 bh tomat, potong-potong
Haluskan:
4 bh bawang merah
2 siung bawang putih
3 btr kemiri
1 sdt ketumbar
½ sdt lada
5 btr jinten
1 cm jahe
1 cm kunyit
1 cm lengkuas
1 sdt garam
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, masukkan daun salam, daun jeruk, dan serai. Masak sampai bumbu matang dan harum.
2. Masukkan santan, masak sampai mendidih.
3. Tambahkan potongan ikan asap, daun melinjo, dan tomat. Masak sampai semua bahan matang.
Untuk 6 orang
Sumber : Nuraini W - Klub Nova- female.kompas.com
Lihat juga :
Burger King
Sate
Bahan:
2 sdm minyak untuk menumis
1 lbr daun salam
3 lbr daun jeruk
2 btg serai, memarkan
750 ml santan
250 gr ikan asap
100 gr daun melinjo
1 bh tomat, potong-potong
Haluskan:
4 bh bawang merah
2 siung bawang putih
3 btr kemiri
1 sdt ketumbar
½ sdt lada
5 btr jinten
1 cm jahe
1 cm kunyit
1 cm lengkuas
1 sdt garam
Cara membuat:
1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, masukkan daun salam, daun jeruk, dan serai. Masak sampai bumbu matang dan harum.
2. Masukkan santan, masak sampai mendidih.
3. Tambahkan potongan ikan asap, daun melinjo, dan tomat. Masak sampai semua bahan matang.
Untuk 6 orang
Sumber : Nuraini W - Klub Nova- female.kompas.com
Lihat juga :
Burger King
Sate
Minggu, 21 November 2010
Soto Meatball Pak Saeton
Various types of Soto may have been common in parts of the archipelago, as one dish berkuah with a variety of menu choices like chicken soup, meat, and tripe.
Unlike the case with the presentation type of soup is served at the stall Pak Saeton Barong located at Jalan 156, Bakungan Village, District Glagah, Banyuwangi.
This soup is served with a mix of meatballs, Banyuwangi people used to call it meatball soup. Form of presentation is the same with soup and meatballs in general, with complementary and vermicelli noodles, a little fried onions and celery are then mixed gravy meatball soup.
The picture looks outstanding in preparing this meal is a yellow soup, so that when viewed as kind of soup in general.
The new person can tell the difference, if it is felt these dishes. It was, no less delicious with chicken soup, meat, or tripe.
First time to enjoy the meatball soup broth was outstanding, it feels so wonderful as eating meatballs mixed with soup. Merger sauce and meatball soup was so attached dilidah, thus creating a delicacy for the audience.
Enjoyment was added to the bulb dish of meat, chicken claw, head of chicken, beef and mixed balungan innards.
For connoisseurs do not have to select all menu complement meatball soup because these foods will make the extra belly full, but regular purchaser menu mix according to taste.
Usually they mix the meatball soup between the bulb plus the claw meat and chicken heads, there are also buyers who just want to enjoy balungan mixed cow innards.
This meatball soup can be eaten with rice or rice cake.
Meatball soup secret pleasure is derived from the gravy, soup seasoning mix them consist of sere, turmeric, laos, ginger, garlic, onion, pepper, broth mixed with meatballs that come from immersion balungan and beef.
Every day the shop owner always prepare 10 pounds of chicken heads and chicken claw 10 kg, meat to make the bulb 14 kg, and balungan cows up to 20 kg.
As a result, almost every day shop open Pak Saeton that began at 11:00 to 17:00 am always filled with visitors, even every day can usually spend up to 700 bowls.
For the price of soup meatballs per serving according to the number of the selected menu. For the regular menu, mixed bulb and head of a chicken claw, buyer just pay Rp 5 thousand.
Shape the success of Mr. Saeton combines two flavors of meatballs and meatball soup into soup originally had a doubt, what future products can be accepted in society. Moreover, society generally Banyuwangi tongue is so sensitive to every dish.
"People Banyuwangi was always choose and fussy with food, cooking apabaila unpleasant, yes daganganya not sell," said the man born 68 years ago this.
According to Mr. Saeton when that idea came because he wanted to create a different menu, good for the hobby to sit and eat meatballs and soup. So people can feel both these foods, as well as meatball soup.
At first it was so weird to hear meatballs mixed soup, as currently in Banyuwangi is only known salad soup, but because they want to be different, Mr. Saeton try mencapur both desperate to make a breakthrough.
First opened business in 1971, a meatball soup stall has not been known and known to the public "Blambangan Earth." But gradually it began to stall many buyers visited.
"First open stalls deserted, shops began to busy buyers because spread by word of mouth from people who've tried it," he explained.
Now the struggle to create different menus combine soup and meatballs which began 39 years ago by Mr. Saeton not in vain, even not only known by the people of Banyuwangi, but the people outside, such as from Jakarta, Malang, Surabaya, is also often stopped by to enjoy a meatball soup Pak Saeton.
Riot buyers who stop by the kiosk to make the results of its sales turnover per day can make a profit reached Rp 3, 5 million.
Source: Fachrur Rozi - antarajatim.com
See also:
Sate
Hanamasa
Unlike the case with the presentation type of soup is served at the stall Pak Saeton Barong located at Jalan 156, Bakungan Village, District Glagah, Banyuwangi.
This soup is served with a mix of meatballs, Banyuwangi people used to call it meatball soup. Form of presentation is the same with soup and meatballs in general, with complementary and vermicelli noodles, a little fried onions and celery are then mixed gravy meatball soup.
The picture looks outstanding in preparing this meal is a yellow soup, so that when viewed as kind of soup in general.
The new person can tell the difference, if it is felt these dishes. It was, no less delicious with chicken soup, meat, or tripe.
First time to enjoy the meatball soup broth was outstanding, it feels so wonderful as eating meatballs mixed with soup. Merger sauce and meatball soup was so attached dilidah, thus creating a delicacy for the audience.
Enjoyment was added to the bulb dish of meat, chicken claw, head of chicken, beef and mixed balungan innards.
For connoisseurs do not have to select all menu complement meatball soup because these foods will make the extra belly full, but regular purchaser menu mix according to taste.
Usually they mix the meatball soup between the bulb plus the claw meat and chicken heads, there are also buyers who just want to enjoy balungan mixed cow innards.
This meatball soup can be eaten with rice or rice cake.
Meatball soup secret pleasure is derived from the gravy, soup seasoning mix them consist of sere, turmeric, laos, ginger, garlic, onion, pepper, broth mixed with meatballs that come from immersion balungan and beef.
Every day the shop owner always prepare 10 pounds of chicken heads and chicken claw 10 kg, meat to make the bulb 14 kg, and balungan cows up to 20 kg.
As a result, almost every day shop open Pak Saeton that began at 11:00 to 17:00 am always filled with visitors, even every day can usually spend up to 700 bowls.
For the price of soup meatballs per serving according to the number of the selected menu. For the regular menu, mixed bulb and head of a chicken claw, buyer just pay Rp 5 thousand.
Shape the success of Mr. Saeton combines two flavors of meatballs and meatball soup into soup originally had a doubt, what future products can be accepted in society. Moreover, society generally Banyuwangi tongue is so sensitive to every dish.
"People Banyuwangi was always choose and fussy with food, cooking apabaila unpleasant, yes daganganya not sell," said the man born 68 years ago this.
According to Mr. Saeton when that idea came because he wanted to create a different menu, good for the hobby to sit and eat meatballs and soup. So people can feel both these foods, as well as meatball soup.
At first it was so weird to hear meatballs mixed soup, as currently in Banyuwangi is only known salad soup, but because they want to be different, Mr. Saeton try mencapur both desperate to make a breakthrough.
First opened business in 1971, a meatball soup stall has not been known and known to the public "Blambangan Earth." But gradually it began to stall many buyers visited.
"First open stalls deserted, shops began to busy buyers because spread by word of mouth from people who've tried it," he explained.
Now the struggle to create different menus combine soup and meatballs which began 39 years ago by Mr. Saeton not in vain, even not only known by the people of Banyuwangi, but the people outside, such as from Jakarta, Malang, Surabaya, is also often stopped by to enjoy a meatball soup Pak Saeton.
Riot buyers who stop by the kiosk to make the results of its sales turnover per day can make a profit reached Rp 3, 5 million.
Source: Fachrur Rozi - antarajatim.com
See also:
Sate
Hanamasa
Senin, 15 November 2010
Enaknya Cake Isi Ice cream
Gak sengaja nemuin resep unik ini, Cake isi Ice cream hemmm... kayaknya enak nih. Abisnya saya suka banget ma Ice cream. Yawda saya ambil aja resepnya dari kompas buat referensi, kali aja besok-besok mo bikin. Dari tampilannya sih uenak banget tuh, apalagi makannya pas siang-siang gini. Mo tau cara bikinnya??
Bahan Cake:
4 btr telur
150 gr gula pasir
125 gr tepung self raising flour
3 sdm cokelat bubuk
50 gr margarin cair
1 ltr Ice cream vanili
Saus Cokelat:
100 gr dark cooking chocolate
1 sdm mentega
4 sdm krim kental
Cara membuat:
Kocok telur dan gula sampai putih dan mengembang. Masukkan campuran tepung terigu dan cokelat sambil diayak sampai rata. Terakhir, masukkan margarin cair, aduk rata.
Tuang adonan ke dalam loyang berlubang di tengah dan berdiameter 24 cm yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu. Ratakan.
*Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat Celsius selama 30 menit sampai matang. Sisihkan hingga dingin.
*Keluarkan cake dari loyang, potong melintang setinggi 1,5 cm dari bagian bawah. Angkat cake, keruk bagian tengahnya sedalam 1 cm hingga membentuk lubang. Sisihkan.
* Keluarkan Ice cream dari freezer, kocok sebentar hingga agak meleleh. Letakkan di atas cake, tutup dengan sisa cake. Bungkus dengan plastik.
* Simpan dalam freezer selama 2 jam. Keluarkan.
* Potong-potong cake, sajikan bersama saus cokelat. (azk4.com)
Lihat juga :
Sate
Sushi
Bahan Cake:
4 btr telur
150 gr gula pasir
125 gr tepung self raising flour
3 sdm cokelat bubuk
50 gr margarin cair
1 ltr Ice cream vanili
Saus Cokelat:
100 gr dark cooking chocolate
1 sdm mentega
4 sdm krim kental
Cara membuat:
Kocok telur dan gula sampai putih dan mengembang. Masukkan campuran tepung terigu dan cokelat sambil diayak sampai rata. Terakhir, masukkan margarin cair, aduk rata.
Tuang adonan ke dalam loyang berlubang di tengah dan berdiameter 24 cm yang sudah diolesi margarin dan ditaburi tepung terigu. Ratakan.
*Panggang dalam oven panas bersuhu 180 derajat Celsius selama 30 menit sampai matang. Sisihkan hingga dingin.
*Keluarkan cake dari loyang, potong melintang setinggi 1,5 cm dari bagian bawah. Angkat cake, keruk bagian tengahnya sedalam 1 cm hingga membentuk lubang. Sisihkan.
* Keluarkan Ice cream dari freezer, kocok sebentar hingga agak meleleh. Letakkan di atas cake, tutup dengan sisa cake. Bungkus dengan plastik.
* Simpan dalam freezer selama 2 jam. Keluarkan.
* Potong-potong cake, sajikan bersama saus cokelat. (azk4.com)
Lihat juga :
Sate
Sushi
Sate Mushroom from Surabaya
Your lover Sate mutton, chicken, cow or horse. This time there is a sensation Sate with oyster mushrooms and white material. In addition to savory and delicious taste, the benefits for the body believed to not cause harmful diseases.
If you people can enjoy dishes Sate Kediri white oyster mushrooms, in front of Mapolsek Grogol, Kediri, Kediri-Nganjuk Highway. The seller hawking his wares using a modified Vespa like a street vendor cart.
"It was with this I can selling vespa around, stopping wherever I like. But it was almost a year I was settled here, because it's subscriptions start there," said Arbani, the selling Sate white oyster mushrooms to detiksurabaya.com who met in cart, Saturday (10/23/2010).
About Sate white oyster mushrooms wares, Arbani confessed to start by selling food so from office to office. This business is the development of the white oyster mushroom cultivation is done at home. On the pretext of selling turnover was great, she dared swerved turn it into a stall, with Sate processing done by order.
"Just be my boiled mushrooms and season at home. The rest ranging from cutting, stabbing and burning I do is based on orders," explained Arbani.
For the benefit of eating oyster mushrooms Sate wares, Arbani claim does not present a dangerous disease to those who consume. In addition to hygienically processed, oyster mushrooms are certainly different types of plants that can be ascertained meat containing high cholesterol.
Price Sate white oyster mushrooms are also very affordable by all people, because it sells for Rp 5,000 for each portion.
"It is said that the buyer, not me making it up. Many who used to like to switch to goat Sate here for fear of high blood pressure, and nobody likes Satay chicken but fear of allergies," said Arbani excited.
Men who had been a faculty member at one of the MTs in Kediri regency admitted, the choice is peddling Sate in a sweet shop coming to fruition. From the beginning of opening a business is only able to spend 1 kg of mushrooms, this time in a day at least 7 kg of mushrooms can be spent.
"The obvious result is greater than sukuan (Power GTT) in the madrassa," he concluded sumringah.
Sate your buff and do not want to feel the negative effects when consumed, there was nothing wrong with enjoying the Sate white oyster mushroom ingredients. Because it's guaranteed to remain senikmat savory mutton, chicken, beef or even horse. (Fat / fat - Samson Hadi - detikSurabaya)
See also:
Hanamasa
Dim Sum
If you people can enjoy dishes Sate Kediri white oyster mushrooms, in front of Mapolsek Grogol, Kediri, Kediri-Nganjuk Highway. The seller hawking his wares using a modified Vespa like a street vendor cart.
"It was with this I can selling vespa around, stopping wherever I like. But it was almost a year I was settled here, because it's subscriptions start there," said Arbani, the selling Sate white oyster mushrooms to detiksurabaya.com who met in cart, Saturday (10/23/2010).
About Sate white oyster mushrooms wares, Arbani confessed to start by selling food so from office to office. This business is the development of the white oyster mushroom cultivation is done at home. On the pretext of selling turnover was great, she dared swerved turn it into a stall, with Sate processing done by order.
"Just be my boiled mushrooms and season at home. The rest ranging from cutting, stabbing and burning I do is based on orders," explained Arbani.
For the benefit of eating oyster mushrooms Sate wares, Arbani claim does not present a dangerous disease to those who consume. In addition to hygienically processed, oyster mushrooms are certainly different types of plants that can be ascertained meat containing high cholesterol.
Price Sate white oyster mushrooms are also very affordable by all people, because it sells for Rp 5,000 for each portion.
"It is said that the buyer, not me making it up. Many who used to like to switch to goat Sate here for fear of high blood pressure, and nobody likes Satay chicken but fear of allergies," said Arbani excited.
Men who had been a faculty member at one of the MTs in Kediri regency admitted, the choice is peddling Sate in a sweet shop coming to fruition. From the beginning of opening a business is only able to spend 1 kg of mushrooms, this time in a day at least 7 kg of mushrooms can be spent.
"The obvious result is greater than sukuan (Power GTT) in the madrassa," he concluded sumringah.
Sate your buff and do not want to feel the negative effects when consumed, there was nothing wrong with enjoying the Sate white oyster mushroom ingredients. Because it's guaranteed to remain senikmat savory mutton, chicken, beef or even horse. (Fat / fat - Samson Hadi - detikSurabaya)
See also:
Hanamasa
Dim Sum
Kamis, 11 November 2010
Asiknya Makan Ice cream
Ice cream rasa apa yang paling Anda suka? Vanilla, cokelat, strawberry, durian, nanas, pisang atau mixed? Ice cream, dari namanya saja terbayang sejuta kelezatannya. Setiap anak pasti suka nikmatnya Ice cream.
Bahkan anak-anak merengek dengan sekuat tenaga saat ingin dibelikan Ice cream. Namun banyak juga orang tua yang melarang anaknya makan Ice cream hanya karena sedang flu atau takut anaknya terlalu gemuk.
Anda berpikir Ice cream membuat flu Anda semakin parah? Atau Anda menghindari Ice cream karena takut gemuk? Wah, kalau begitu Anda rugi sekali. Baca artikel ini sampai habis, karena Ice cream sangat baik untuk kesehatan Anda
Asal Ice cream
Ice cream dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum Masehi. Produksi Ice cream secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik Ice cream pertama dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851.
Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi Ice cream dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
Menurut Standar Nasional Indonesia, Ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung Ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, Ice cream digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe.
Perbedaan utama dari ketiga jenis Ice cream tersebut terletak pada kandungan lemak susunya. Saat ini di pasaran juga dikenal Ice cream rendah lemak, yaitu Ice cream yang direduksi kandungan lemaknya per takaran saji. Reduksi yang dilakukan umumnya sebesar 25 hingga 50% dari jumlah normal. Jadi, kandungan lemak dalam Ice cream rendah lemak hanya sekitar 2-6%.
Manfaat Ice cream
1. Kandungan kalsium pada Ice cream bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.
2. Bergizi tinggi dan tidak membuat gemuk
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari Ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi Ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika Ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.
3. Tak Menyebabkan Pilek
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, Ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan Ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat Ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.
4. Antitumor dan HIV
25%-30% kandungan Ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.
Manis, lezat, bergizi tinggi pula. Apakah Anda masih ragu untuk makan Ice cream? Jangan lupa sajikan Ice cream sebagai kudapan sehat Anda. (untukku.com - benih.net.com)
Lihat juga:
Dim Sum
Sate
Bahkan anak-anak merengek dengan sekuat tenaga saat ingin dibelikan Ice cream. Namun banyak juga orang tua yang melarang anaknya makan Ice cream hanya karena sedang flu atau takut anaknya terlalu gemuk.
Anda berpikir Ice cream membuat flu Anda semakin parah? Atau Anda menghindari Ice cream karena takut gemuk? Wah, kalau begitu Anda rugi sekali. Baca artikel ini sampai habis, karena Ice cream sangat baik untuk kesehatan Anda
Asal Ice cream
Ice cream dikenal sejak zaman Romawi, yaitu pada 400 tahun Sebelum Masehi. Produksi Ice cream secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik Ice cream pertama dibangun di Baltimore, Amerika Serikat, pada tahun 1851.
Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis hidangan paling populer di dunia. Pada tahun 2003, produksi Ice cream dunia mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun.
Menurut Standar Nasional Indonesia, Ice cream adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung Ice cream atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Di pasaran, Ice cream digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe.
Perbedaan utama dari ketiga jenis Ice cream tersebut terletak pada kandungan lemak susunya. Saat ini di pasaran juga dikenal Ice cream rendah lemak, yaitu Ice cream yang direduksi kandungan lemaknya per takaran saji. Reduksi yang dilakukan umumnya sebesar 25 hingga 50% dari jumlah normal. Jadi, kandungan lemak dalam Ice cream rendah lemak hanya sekitar 2-6%.
Manfaat Ice cream
1. Kandungan kalsium pada Ice cream bermanfaat untuk menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.
2. Bergizi tinggi dan tidak membuat gemuk
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari Ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi Ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika Ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.
3. Tak Menyebabkan Pilek
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, Ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan Ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat Ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.
4. Antitumor dan HIV
25%-30% kandungan Ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.
Manis, lezat, bergizi tinggi pula. Apakah Anda masih ragu untuk makan Ice cream? Jangan lupa sajikan Ice cream sebagai kudapan sehat Anda. (untukku.com - benih.net.com)
Lihat juga:
Dim Sum
Sate
Rabu, 10 November 2010
Penjualan Sate Babi Menurun karena Kabar Virus Flu Babi
Penjualan Sate babi di Kawasan Wisata Kuliner Malam Pecenongan, Jakarta Pusat menurun hingga 50 persen sejak tiga pekan terakhir ini akibat merebaknya kabar virus flu babi.
Salah seorang pedagang Sate babi, Yeni Natalia, di Jakarta, Kamis malam, mengatakan sejak itu, pembeli Sate babi dan sop babi menjadi menurun drastis.
"Sepinya pembeli mengakibatkan pendapatan kami juga menurun," katanya saat ditemui ANTARA di kawasan wisata kuliner.
Selain itu, kata Yeni, harga Sate babi juga turun sekitar Rp5 ribu dari harga semula sebesar Rp35 ribu, kini menjadi Rp30 ribu, sedangkan harga sop babi tetap dengan harga Rp25 ribu.
"Harga terpaksa kami turunin, padahal harga daging babinya tidak turun. Jadi mau gimana lagi, ini sudah menjadi resiko kami," ujar Yeni yang sudah berdagang lebih dari 22 tahun itu.
Menurut dia, jika sebelumnya pihaknya mampu menghabiskan 5 kilogram daging untuk Sate babi dan 7 kilogram untuk sop babi, maka saat ini hanya mampu menghasilkan 2-3 kilogram.
Adapun pembeli, kata dia, rata-rata kebanyakan dari kalangan kelas menengah ke atas yakni dari warga negara asing (WNA) dan warga keturunan China.
"Untuk warga asing yang sering datang kesini biasanya warga Singapura yang menginap di hotel sekitar Peconongan," kata ibu empat anak ini.
Hal yang sama juga dikatakan salah seorang penjual Sate babi lainnya, Mulyanto, yang mengaku pendapatannya menurun akibat merebaknya kabar flu babi.
"Pembeli sepi, padahal harga sudah kami turunin," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya dan juga para pedagang lainnya berharap agar sepinya pembeli bisa segera berakhir. (antara)
Lihat juga :
Wine
Ice cream
Salah seorang pedagang Sate babi, Yeni Natalia, di Jakarta, Kamis malam, mengatakan sejak itu, pembeli Sate babi dan sop babi menjadi menurun drastis.
"Sepinya pembeli mengakibatkan pendapatan kami juga menurun," katanya saat ditemui ANTARA di kawasan wisata kuliner.
Selain itu, kata Yeni, harga Sate babi juga turun sekitar Rp5 ribu dari harga semula sebesar Rp35 ribu, kini menjadi Rp30 ribu, sedangkan harga sop babi tetap dengan harga Rp25 ribu.
"Harga terpaksa kami turunin, padahal harga daging babinya tidak turun. Jadi mau gimana lagi, ini sudah menjadi resiko kami," ujar Yeni yang sudah berdagang lebih dari 22 tahun itu.
Menurut dia, jika sebelumnya pihaknya mampu menghabiskan 5 kilogram daging untuk Sate babi dan 7 kilogram untuk sop babi, maka saat ini hanya mampu menghasilkan 2-3 kilogram.
Adapun pembeli, kata dia, rata-rata kebanyakan dari kalangan kelas menengah ke atas yakni dari warga negara asing (WNA) dan warga keturunan China.
"Untuk warga asing yang sering datang kesini biasanya warga Singapura yang menginap di hotel sekitar Peconongan," kata ibu empat anak ini.
Hal yang sama juga dikatakan salah seorang penjual Sate babi lainnya, Mulyanto, yang mengaku pendapatannya menurun akibat merebaknya kabar flu babi.
"Pembeli sepi, padahal harga sudah kami turunin," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya dan juga para pedagang lainnya berharap agar sepinya pembeli bisa segera berakhir. (antara)
Lihat juga :
Wine
Ice cream
Selasa, 09 November 2010
Dim Sum, Bamboo Curtain Country
Do not be admitted fans of Chinese cuisine is not known if the Bamboo Curtain country snacks served in small bamboo tenong this. Chinese snack size is matched with a tiny container. Each piece is enough to serving one meal. That is the Dim Sum.
Tracing the historical development of Dim Sum, Chinese-style snack is originally a light meal eaten while drinking tea. Usually eaten at breakfast and tea in the afternoon. Dim Sum is known originated and flourished in southern mainland China. "Dim Sum means snacks. The mention comes from the Dim Sum Chinese dialect Cantonese, "says Christopher, manager of Diamond Restaurant.
Because intended as a light meal in the morning and evening, serving Dim Sum deliberately mini, to be more practical. Selection of the presentation with a small bamboo tenong was deliberately chosen because it was considered more practical for the preparation. Sufficiently warmed briefly, then was ready to eat Dim Sum.
Perhaps, in his home country, variations Dim Sum menu is very diverse, the number could reach thousands of species. "Each region has a Dim Sum menu respectively. Plus, some new menu created by the chefs. Number of Dim Sum menu is now probably have reached thousands of species, "Christopher appraiser.
Dim Sum menu is dominated by foods that are steamed, but there is also a Dim Sum menu is fried and baked, although fewer variations. That seems to be mandatory pengudap Dim Sum menu, among others hakau namely shrimp meat wrapped in skin intact hakau nodes, also dumplings or kaica contents chicken, mushrooms, baby corn and shrimp covered with a skin out.
For Dim Sum menu is fried, there are variations of spring rolls or calamari rambutan. While the Dim Sum menu of the most famous roast is tar egg, shaped like a pie with sweet dough of eggs in the middle. "Basically, Dim Sum is a healthy food because most of the Dim Sum menu processed by steaming," said Deasy Christina from Orient International Restaurant. (Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari - Solopos)
See also:
Burger King
Sate
Tracing the historical development of Dim Sum, Chinese-style snack is originally a light meal eaten while drinking tea. Usually eaten at breakfast and tea in the afternoon. Dim Sum is known originated and flourished in southern mainland China. "Dim Sum means snacks. The mention comes from the Dim Sum Chinese dialect Cantonese, "says Christopher, manager of Diamond Restaurant.
Because intended as a light meal in the morning and evening, serving Dim Sum deliberately mini, to be more practical. Selection of the presentation with a small bamboo tenong was deliberately chosen because it was considered more practical for the preparation. Sufficiently warmed briefly, then was ready to eat Dim Sum.
Perhaps, in his home country, variations Dim Sum menu is very diverse, the number could reach thousands of species. "Each region has a Dim Sum menu respectively. Plus, some new menu created by the chefs. Number of Dim Sum menu is now probably have reached thousands of species, "Christopher appraiser.
Dim Sum menu is dominated by foods that are steamed, but there is also a Dim Sum menu is fried and baked, although fewer variations. That seems to be mandatory pengudap Dim Sum menu, among others hakau namely shrimp meat wrapped in skin intact hakau nodes, also dumplings or kaica contents chicken, mushrooms, baby corn and shrimp covered with a skin out.
For Dim Sum menu is fried, there are variations of spring rolls or calamari rambutan. While the Dim Sum menu of the most famous roast is tar egg, shaped like a pie with sweet dough of eggs in the middle. "Basically, Dim Sum is a healthy food because most of the Dim Sum menu processed by steaming," said Deasy Christina from Orient International Restaurant. (Esmasari Widyaningtyas, Fetty Permatasari - Solopos)
See also:
Burger King
Sate
Senin, 08 November 2010
Sate Bandeng from Banten
The most unique of unique culinary Banten is a form of presentation in the form of Sate. Sate in addition to the duck who became a culinary mainstay of Sate milkfish Banten. Cuisine has been popular in various parts of Indonesia, with the publication of this culinary through several media, both print and electronic.
Sate famous milkfish in Banten is Sate Milkfish Mother Aliyah. This business was established since 1989, is a business down through the generations of long ago. The price offered by the Sate Milkfish Ms. Aliyah including a high of Rp. 25 thousand per head.
"The price may be more expensive but we balance it with quality taste better and different," he said.
Aliyah add useless sold cheap price but quality of taste is not noticed.
Aliyah in a single day can produce as many as 60 stab Milkfish Sate with fish of 20 kg. Sate Milkfish Mother Aliyah new innovation by providing two kinds of selection of flavors, regular flavor, sweet savory, and spicy flavor. Depending on the buyer which is the most preferred. Fish that are selected to be Sate milkfish is certainly the best fish and still fresh with the production of two days one time.
Competition banding according to the business of making Aliyah Sate, experiencing an unhealthy competition. "I used the first time that pioneered selling Sate banding along the highway towards East Serang, but now many are selling at cheap prices and a sense that does not guarantee, therefore I moved and opened this business at home," he explained.
Aliyah add in the face of competition is a challenge for him and increased the confidence to survive in the competition. (Ari / nia - koran banten)
See also:
Dim Sum
Soto
Sate famous milkfish in Banten is Sate Milkfish Mother Aliyah. This business was established since 1989, is a business down through the generations of long ago. The price offered by the Sate Milkfish Ms. Aliyah including a high of Rp. 25 thousand per head.
"The price may be more expensive but we balance it with quality taste better and different," he said.
Aliyah add useless sold cheap price but quality of taste is not noticed.
Aliyah in a single day can produce as many as 60 stab Milkfish Sate with fish of 20 kg. Sate Milkfish Mother Aliyah new innovation by providing two kinds of selection of flavors, regular flavor, sweet savory, and spicy flavor. Depending on the buyer which is the most preferred. Fish that are selected to be Sate milkfish is certainly the best fish and still fresh with the production of two days one time.
Competition banding according to the business of making Aliyah Sate, experiencing an unhealthy competition. "I used the first time that pioneered selling Sate banding along the highway towards East Serang, but now many are selling at cheap prices and a sense that does not guarantee, therefore I moved and opened this business at home," he explained.
Aliyah add in the face of competition is a challenge for him and increased the confidence to survive in the competition. (Ari / nia - koran banten)
See also:
Dim Sum
Soto
Minggu, 07 November 2010
Sate Puting Susu Sapi untuk Buka Puasa
Anda pernah mencoba Sate Puting Susu Sapi? Di Kampung Jawa, Denpasar Bali, ada menu yang biasa disajikan untuk menemani berbuka puasa. Namanya Sate puting susu sapi, yang merupakan salah satu makanan khas di Kampung Jawa pada bulan Ramadan.
Rusna, salah satu pedagang Sate puting susu, menjelaskan bahwa satenya kerap ludes diserbu warga luar kampung yang ingin berbuka dengan hidangan Sate-nya.
"Belum waktunya buka puasa, sudah langsung habis. Kadang kami kewalahan meladeni pembeli yang suka memborong Sate-nya. Satu pembeli bisa minta 25 tusuk," kata Rusna, Jumat 13 Agustus 2010.
Disamping Sate puting susu, Rusna juga menjual Sate lainnya seperti Sate usus, dan Sate sum-sum. Sate puting susu ini terbuat dari daging puting susu sapi yang direbus selama tiga jam, agar Sate terasa empuk dan berlemak.
"Awalnya hanya coba-coba membuat Sate susu, karena waktu bulan puasa banyak permintaan, akhirnya jualan terus, dan sudah sekitar 5 tahun terakhir ini," ujarnya.
Untuk membuat Sate ini tidaklah sulit. Sembari menunggu daging puting susu direbus, siapkan bumbu-bumbunya. "Bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, garam dan gula sedikit, ketumbar, santan, dan daun jeruk," kata Rusna.
Bahan-bahan tersebut dihaluskan, kemudian tumis bersama dengan daun jeruk dan santan. Setelah bumbu harum, disisihkan. Setelah itu, potong daging puting susu sapi yang sudah direbus, dan rendam dalam bumbu tersebut selama kurang lebih 15 menit.
Jika bumbu sudah meresap kedalam daging, tusuk satu persatu daging, dan Sate siap untuk dibakar diatas arang menyala. Agar lebih nikmat, Sate puting susu bisa dapat disajikan dengan sambal tomat, disantap dalam keadaan hangat.
Bagi pelanggannya, Sate daging susu sapi dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum pria. Setelah makan Sate ini tubuh menjadi lebih hangat. (Peni Widarti - VIVAnews)
Lihat juga :
Hanamasa
Burger King
Rusna, salah satu pedagang Sate puting susu, menjelaskan bahwa satenya kerap ludes diserbu warga luar kampung yang ingin berbuka dengan hidangan Sate-nya.
"Belum waktunya buka puasa, sudah langsung habis. Kadang kami kewalahan meladeni pembeli yang suka memborong Sate-nya. Satu pembeli bisa minta 25 tusuk," kata Rusna, Jumat 13 Agustus 2010.
Disamping Sate puting susu, Rusna juga menjual Sate lainnya seperti Sate usus, dan Sate sum-sum. Sate puting susu ini terbuat dari daging puting susu sapi yang direbus selama tiga jam, agar Sate terasa empuk dan berlemak.
"Awalnya hanya coba-coba membuat Sate susu, karena waktu bulan puasa banyak permintaan, akhirnya jualan terus, dan sudah sekitar 5 tahun terakhir ini," ujarnya.
Untuk membuat Sate ini tidaklah sulit. Sembari menunggu daging puting susu direbus, siapkan bumbu-bumbunya. "Bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, garam dan gula sedikit, ketumbar, santan, dan daun jeruk," kata Rusna.
Bahan-bahan tersebut dihaluskan, kemudian tumis bersama dengan daun jeruk dan santan. Setelah bumbu harum, disisihkan. Setelah itu, potong daging puting susu sapi yang sudah direbus, dan rendam dalam bumbu tersebut selama kurang lebih 15 menit.
Jika bumbu sudah meresap kedalam daging, tusuk satu persatu daging, dan Sate siap untuk dibakar diatas arang menyala. Agar lebih nikmat, Sate puting susu bisa dapat disajikan dengan sambal tomat, disantap dalam keadaan hangat.
Bagi pelanggannya, Sate daging susu sapi dipercaya dapat meningkatkan vitalitas kaum pria. Setelah makan Sate ini tubuh menjadi lebih hangat. (Peni Widarti - VIVAnews)
Lihat juga :
Hanamasa
Burger King
Jumat, 05 November 2010
Sate Klopo dari Jawa Timur
Campuran sate dan kelapa? Bagaimana rasanya? Jawa Timur memang banyak tersedia kuliner yang berbagai macam jenisnya, salah satunya adalah Sate klopo ondomohen Ibu Asih.
Sekilas, hidangan itu tidak berbeda dengan sate pada umumnya yang berbahan dasar daging kambing atau ayam dan dimasak dengan cara dibakar di atas arang panas. Namun, ada yang unik dari sate klopo ondomohen tersebut. Sate berbahan dasar daging sapi itu dibalur parutan kelapa.
Itulah sebabnya hidangan itu disebut dengan sate klopo (kelapa). Penyajian hidangan semakin menarik dengan tambahan nasi yang ditaburi poya, yaitu sejenis serundeng atau parutan kelapa yang disangrai. Untuk menyantap sate klopo ondomohen, konsumen bisa mampir ke warung makan Ibu Asih di Jalan Walikota Mustajab No 36.
Lokasi warung cukup strategis karena berada di kisaran pusat kota serta di pinggir jalan yang rimbun dengan pepohonan. Sembari menikmati sate klopo, konsumen bisa merasakan sejuknya udara di sekitar warung makan. Ibu Asih, sang pemilik warung makan, mengisahkan awalnya menu sate klopo itu hasil racikan mertuanya, Zaenab, yang berasal dari Madura.
Pada 1940-an, Zaenab berkeliling di seputar kawasan Genteng Kali hingga Kali Asin untuk menjajakan sate klopo yang digendongnya. “Baru pada 1945, beliau berjualan menetap di tepi Jalan Walikota Mustajab, di depan Gang Ondomohen, selama 42 tahun,” ujar Asih yang merupakan generasi kedua penerus bisnis kuliner laris itu.
Setelah sang mertua “pensiun” dari bisnis kuliner, Asih melanjutkan usaha tersebut pada 1998. Lambat laun pelanggan warung sate Asih terus bertambah, dan hidangan satenya laris manis diserbu konsumen. Keuntungan dari berjualan sate itu, kata Asih, ditabung sedikit demi sedikit untuk membuka warung makan yang lebih permanen.
Pada Mei 2010, Asih berhasil mendapatkan tempat seluas 50 meter persegi yang dia beli dengan harga 1 miliar rupiah. Meski terkesan sederhana, depot Ibu Asih yang buka dari pukul 6.30 WIB hingga 23.00 WIB itu mampu menyajikan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
Apalagi dengan dilengkapi sebuah televisi LCD berukuran sedang yang ditempelkan pada dinding depot, pengunjung semakin merasa terhibur. Suasana tempat makan memang kerap memengaruhi selera ketika menyantap makanan. Makanan yang lezat plus suasana tempat makan yang asyik tentunya akan membuat pengunjung benar-benar merasa terpuaskan.
Kedua hal itu, makanan yang nikmat serta tempat makan yang nyaman, tampaknya bisa didapati di depot Ibu Asih. Coba saja sate kelapanya yang renyah ditambah dengan bumbu spesial yang benar-benar menggoyang lidah. Menurut Asih, bumbu sate yang diracik dari kacang tanah asli Tuban, Jawa Timur, itu plus bumbu rahasia, menjadikan sate kloponya terasa spesial.
“Kacang Tuban dipilih karena rasanya manis dan gurih,” tutur dia. Rasa bumbu sate klopo memang benar-benar lezat. Karenanya, tidak heran apabila konsumen kerap menggadonya meskipun sate dan nasi telah ludes disantap. Selain sate kelapa yang berbahan daging bagian lulur dalam, para pencinta sate bisa mencoba sate usus, sate sumsum, dan sate otot.
Untuk urusan harga, konsumen tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Harga 10 tusuk sate hanya 15 ribu rupiah. Jika pengunjung ingin mencicipi sate kelapa tanpa lemak, cukup merogoh kocek 16 ribu rupiah. Sate otot harganya 16 ribu rupiah, sate usus 15 ribu rupiah, dan sate sumsum 17 ribu rupiah.
Bila menikmati sate dengan sepiring nasi, pengunjung tinggal menambah 3 ribu rupiah. Menikmati sate bisa pula dengan tambahan sebungkus lontong yang dihargai 2 ribu rupiah. Berbicara rasa sate, hmmm… benar-benar mantap. Satu tusuk sate kelapa yang terdiri dari dua potong daging berukuran setengah ibu jari orang dewasa dan sepotong gajih (lemak) yang dibakar dengan tingkat kematangan pas terasa empuk, nyaris selunak daging kornet. (koran Jakarta)
Lihat juga :
Ice cream
Soto
Sekilas, hidangan itu tidak berbeda dengan sate pada umumnya yang berbahan dasar daging kambing atau ayam dan dimasak dengan cara dibakar di atas arang panas. Namun, ada yang unik dari sate klopo ondomohen tersebut. Sate berbahan dasar daging sapi itu dibalur parutan kelapa.
Itulah sebabnya hidangan itu disebut dengan sate klopo (kelapa). Penyajian hidangan semakin menarik dengan tambahan nasi yang ditaburi poya, yaitu sejenis serundeng atau parutan kelapa yang disangrai. Untuk menyantap sate klopo ondomohen, konsumen bisa mampir ke warung makan Ibu Asih di Jalan Walikota Mustajab No 36.
Lokasi warung cukup strategis karena berada di kisaran pusat kota serta di pinggir jalan yang rimbun dengan pepohonan. Sembari menikmati sate klopo, konsumen bisa merasakan sejuknya udara di sekitar warung makan. Ibu Asih, sang pemilik warung makan, mengisahkan awalnya menu sate klopo itu hasil racikan mertuanya, Zaenab, yang berasal dari Madura.
Pada 1940-an, Zaenab berkeliling di seputar kawasan Genteng Kali hingga Kali Asin untuk menjajakan sate klopo yang digendongnya. “Baru pada 1945, beliau berjualan menetap di tepi Jalan Walikota Mustajab, di depan Gang Ondomohen, selama 42 tahun,” ujar Asih yang merupakan generasi kedua penerus bisnis kuliner laris itu.
Setelah sang mertua “pensiun” dari bisnis kuliner, Asih melanjutkan usaha tersebut pada 1998. Lambat laun pelanggan warung sate Asih terus bertambah, dan hidangan satenya laris manis diserbu konsumen. Keuntungan dari berjualan sate itu, kata Asih, ditabung sedikit demi sedikit untuk membuka warung makan yang lebih permanen.
Pada Mei 2010, Asih berhasil mendapatkan tempat seluas 50 meter persegi yang dia beli dengan harga 1 miliar rupiah. Meski terkesan sederhana, depot Ibu Asih yang buka dari pukul 6.30 WIB hingga 23.00 WIB itu mampu menyajikan suasana yang nyaman bagi pengunjung.
Apalagi dengan dilengkapi sebuah televisi LCD berukuran sedang yang ditempelkan pada dinding depot, pengunjung semakin merasa terhibur. Suasana tempat makan memang kerap memengaruhi selera ketika menyantap makanan. Makanan yang lezat plus suasana tempat makan yang asyik tentunya akan membuat pengunjung benar-benar merasa terpuaskan.
Kedua hal itu, makanan yang nikmat serta tempat makan yang nyaman, tampaknya bisa didapati di depot Ibu Asih. Coba saja sate kelapanya yang renyah ditambah dengan bumbu spesial yang benar-benar menggoyang lidah. Menurut Asih, bumbu sate yang diracik dari kacang tanah asli Tuban, Jawa Timur, itu plus bumbu rahasia, menjadikan sate kloponya terasa spesial.
“Kacang Tuban dipilih karena rasanya manis dan gurih,” tutur dia. Rasa bumbu sate klopo memang benar-benar lezat. Karenanya, tidak heran apabila konsumen kerap menggadonya meskipun sate dan nasi telah ludes disantap. Selain sate kelapa yang berbahan daging bagian lulur dalam, para pencinta sate bisa mencoba sate usus, sate sumsum, dan sate otot.
Untuk urusan harga, konsumen tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Harga 10 tusuk sate hanya 15 ribu rupiah. Jika pengunjung ingin mencicipi sate kelapa tanpa lemak, cukup merogoh kocek 16 ribu rupiah. Sate otot harganya 16 ribu rupiah, sate usus 15 ribu rupiah, dan sate sumsum 17 ribu rupiah.
Bila menikmati sate dengan sepiring nasi, pengunjung tinggal menambah 3 ribu rupiah. Menikmati sate bisa pula dengan tambahan sebungkus lontong yang dihargai 2 ribu rupiah. Berbicara rasa sate, hmmm… benar-benar mantap. Satu tusuk sate kelapa yang terdiri dari dua potong daging berukuran setengah ibu jari orang dewasa dan sepotong gajih (lemak) yang dibakar dengan tingkat kematangan pas terasa empuk, nyaris selunak daging kornet. (koran Jakarta)
Lihat juga :
Ice cream
Soto
Kamis, 04 November 2010
Delicacies of Dim Sum
It was dominant tasty, delicious, even beautiful shape with tiny size. Snacks are also a typical presentation in the container bamboo steamer of this, it has its own allure. Historically, Dim Sum (from Cantonese) aka the snacks that have been known since the period of the Silk Road and the Han Dynasty (206 BC), is a typical breakfast menu in its home country. But over time, snacks are increasingly popular all over the world are increasingly familiar only to be eaten at any time. Fun again, Dim Sum has a variant that quite a lot, so make a hobby icip-icip, Dim Sum, will satisfy the appetite.
In the warm atmosphere of the Lunar New Year, Dim Sum hunting can be a good idea. Moreover, for those who want to find great places for meeting up with friends, Dim Sum restaurant with a dish of this could be an alternative. If it's a line of Western menu is boring, occasionally may also paced Eastern.
Golden Sun Chinese Restaurant, located on the first floor of The Acacia, Jakarta, one of which serves cuisine with the taste of Cantonese and Szechuan. "Golden Ming opened at 11:30 to 14:30 for lunch and 18:30 to 22:30 for dinner, providing 32 items ranging from Hacok Dim Sum, Hakau, Somay, Lo May Kay, until Lumpia," said Sidik Kadarsyah, Public Relations Manager The Acacia , Jakarta.
One of the restaurant which is on hotels in the area of Matraman, Jakarta, this is known as the Dim Sum was delicious. In fact, the mania for Dim Sum, Golden Sun is also providing attractive bid. From January this year, there are promo Lovely Monday, which the guests can taste the dim sum as much with the price of USD 45 thousand. While the All You Can Eat Dim Sum in force for the Tuesday through Friday offered a price of Rp 48,070 per person, and valid for at least 4 people. "Especially on weekends and national holidays, we open early, at 9:00 a.m. to 2:30 p.m.," said Sidik. He did not forget to add, dim sum a la Golden Sun is made from kosher ingredients, to be enjoyed by all circles. Feel the skin renyahnya Lemon Shrimp, soft Bakpau, until Ceker Chicken that was not too spicy but had a strong spice taste.
But here not only satisfied with its Dim Sum fresh. Because there is still a la carte menu favorite Golden Sun, such as Peking Duck, Lazy Fish (specially imported from South Kalimantan), Seafood Fried Rice, Soup Hisit (shark fin), and more. (MIRA LARASATI - Tempo Interaktif)
See also :
Ice cream
Sate
In the warm atmosphere of the Lunar New Year, Dim Sum hunting can be a good idea. Moreover, for those who want to find great places for meeting up with friends, Dim Sum restaurant with a dish of this could be an alternative. If it's a line of Western menu is boring, occasionally may also paced Eastern.
Golden Sun Chinese Restaurant, located on the first floor of The Acacia, Jakarta, one of which serves cuisine with the taste of Cantonese and Szechuan. "Golden Ming opened at 11:30 to 14:30 for lunch and 18:30 to 22:30 for dinner, providing 32 items ranging from Hacok Dim Sum, Hakau, Somay, Lo May Kay, until Lumpia," said Sidik Kadarsyah, Public Relations Manager The Acacia , Jakarta.
One of the restaurant which is on hotels in the area of Matraman, Jakarta, this is known as the Dim Sum was delicious. In fact, the mania for Dim Sum, Golden Sun is also providing attractive bid. From January this year, there are promo Lovely Monday, which the guests can taste the dim sum as much with the price of USD 45 thousand. While the All You Can Eat Dim Sum in force for the Tuesday through Friday offered a price of Rp 48,070 per person, and valid for at least 4 people. "Especially on weekends and national holidays, we open early, at 9:00 a.m. to 2:30 p.m.," said Sidik. He did not forget to add, dim sum a la Golden Sun is made from kosher ingredients, to be enjoyed by all circles. Feel the skin renyahnya Lemon Shrimp, soft Bakpau, until Ceker Chicken that was not too spicy but had a strong spice taste.
But here not only satisfied with its Dim Sum fresh. Because there is still a la carte menu favorite Golden Sun, such as Peking Duck, Lazy Fish (specially imported from South Kalimantan), Seafood Fried Rice, Soup Hisit (shark fin), and more. (MIRA LARASATI - Tempo Interaktif)
See also :
Ice cream
Sate
Rabu, 03 November 2010
Sensasi Sate Kuda
Kemarin selagi melewati jalan Pemuda Rawamangun tidak sengaja mata tertuju pada sebuah warung tenda pinggir jalan yang bertuliskan Sate Kuda dan Sop Kuda Jogja Pak Rehan. “Wuihh.. jarang-jarang nih ada sate kuda di Jakarta biasanya Sate kuda banyak di Jogja..” batin saya.
Akhirnya saya merapat di warung tersebut.. tanpa pikir panjang saya pesan 1 porsi (10 tusuk) Sate kuda. Bila dilihat sekilas, Sate kuda terlihat seperti daging kerbau. Namun yang membedakan, daging kuda berwarna merah dan bebas lemak. Tidak adanya lemak pada daging kuda dibuktikan dengan tidak adanya asap saat daging dibakar.
Ketiadaan lemak ini tentu menjadi kelebihan yang bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak menyukai Sate kuda karena kolesterol tinggi. Tetapi akibatnya rasa daging kuda jadi tidak segurih daging kambing, kerbau ataupun daging sapi.
Menurut Pak Rehan, mengolah daging kuda sebenarnya relatif mudah dibandingkan dengan daging kambing. Bau daging kambing yang prengus harus dihilangkan dengan berkali-kali rebusan, sedangkan daging kuda cenderung tak berbau.
Pak Rehan menyatakan untuk bisa menghasilkan rasa yang gurih, dia menggunakan bumbu cair kacang tanah, bawang putih, lada, gula merah, plus kecap tanpa garam untuk bumbu saat pembakaran.
Bumbu ini dicelupkan dua kali selama pembakaran. Sementara bumbu ketika disantap berupa cabai rawit hijau, tomat, bawang merah, dan kecap.
Pak Rehan mengakui, untuk bisa menghidangkan Sate kuda yang empuk, dia harus memperlama proses pembakaran. Jika biasanya Sate ayam membutuhkan waktu bakar selama 10 menit, daging kuda membutuhkan waktu dua kali lipat.
Menurut pak Rehan setiap malam warungnya bisa menghabiskan 150 sampai dengan 200 tusuk Sate kuda dan untuk sop kudanya bisa menghabiskan 15-20 porsi.. “tapi kalau lagi ramai seperti waktu liburan kemarin, kami bisa menghabiskan 200 sampai 250 tusuk Sate mas..” begitu menurut pak Rehan. Nama Rehan sendiri diambil dari nama anak laki-lakinya.
Menurut pak Rehan untuk daging kudanya sendiri didatangkan langsung dari Jogjakarta “setiap bulan kita 3 kali mendatangkan daging kuda dari Jogja, sekali datang minimal 50 kg jadi dalam sebulan kurang lebih kita mendatangkan sekitar 150 Kg daging kuda” kata pak Rehan sumringah.
Warung Sate kuda dan sop kuda pak Rehan berlokasi di Jl. Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, seberang Lab.School, buka mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 23.00. Untuk 1 porsi Sate kuda yang berisi 10 tusuk dihargai Rp 20.000,- sedangkan semangkok sop kuda dihargai Rp 15.000,- cukup terjangkau bukan… (Reportase wiwid - jakbus)
Lihat juga :
Ice cream
Burger King
Akhirnya saya merapat di warung tersebut.. tanpa pikir panjang saya pesan 1 porsi (10 tusuk) Sate kuda. Bila dilihat sekilas, Sate kuda terlihat seperti daging kerbau. Namun yang membedakan, daging kuda berwarna merah dan bebas lemak. Tidak adanya lemak pada daging kuda dibuktikan dengan tidak adanya asap saat daging dibakar.
Ketiadaan lemak ini tentu menjadi kelebihan yang bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak menyukai Sate kuda karena kolesterol tinggi. Tetapi akibatnya rasa daging kuda jadi tidak segurih daging kambing, kerbau ataupun daging sapi.
Menurut Pak Rehan, mengolah daging kuda sebenarnya relatif mudah dibandingkan dengan daging kambing. Bau daging kambing yang prengus harus dihilangkan dengan berkali-kali rebusan, sedangkan daging kuda cenderung tak berbau.
Pak Rehan menyatakan untuk bisa menghasilkan rasa yang gurih, dia menggunakan bumbu cair kacang tanah, bawang putih, lada, gula merah, plus kecap tanpa garam untuk bumbu saat pembakaran.
Bumbu ini dicelupkan dua kali selama pembakaran. Sementara bumbu ketika disantap berupa cabai rawit hijau, tomat, bawang merah, dan kecap.
Pak Rehan mengakui, untuk bisa menghidangkan Sate kuda yang empuk, dia harus memperlama proses pembakaran. Jika biasanya Sate ayam membutuhkan waktu bakar selama 10 menit, daging kuda membutuhkan waktu dua kali lipat.
Menurut pak Rehan setiap malam warungnya bisa menghabiskan 150 sampai dengan 200 tusuk Sate kuda dan untuk sop kudanya bisa menghabiskan 15-20 porsi.. “tapi kalau lagi ramai seperti waktu liburan kemarin, kami bisa menghabiskan 200 sampai 250 tusuk Sate mas..” begitu menurut pak Rehan. Nama Rehan sendiri diambil dari nama anak laki-lakinya.
Menurut pak Rehan untuk daging kudanya sendiri didatangkan langsung dari Jogjakarta “setiap bulan kita 3 kali mendatangkan daging kuda dari Jogja, sekali datang minimal 50 kg jadi dalam sebulan kurang lebih kita mendatangkan sekitar 150 Kg daging kuda” kata pak Rehan sumringah.
Warung Sate kuda dan sop kuda pak Rehan berlokasi di Jl. Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, seberang Lab.School, buka mulai pukul 16.00 sampai dengan pukul 23.00. Untuk 1 porsi Sate kuda yang berisi 10 tusuk dihargai Rp 20.000,- sedangkan semangkok sop kuda dihargai Rp 15.000,- cukup terjangkau bukan… (Reportase wiwid - jakbus)
Lihat juga :
Ice cream
Burger King
Enaknya Sate Kuda
Jaran atau Kuda sering digambarkan sebagai simbol kejantanan dan kegagahan. Untuk itulah petualangan kuliner kali ini akan mencoba Sate sedikit tidak umum yaitu Sate Jaran
Lokasinya lumayan strategis serta mudah dicapai karena terletak di pinggir jalan raya , didaerah borobudur di dekat STIE Kucekwara atau lebih dikenal dengan ABM , hanaya saja karena lahan parkirnya yang kecil disarankan tidak membawa mobil , kalo sepeda motor masih cukup lega .
Waktu memasuki warung sate jaran ini penulis sempat binung soalnya banyak sekali orang tapi tidak ada satupun yang sedang menikmati Sate atau pun ada bekas piring kotornya . Selidik punya selidik ternyata warung Sate itu menempati halaman depan dari kos-kosan putri dimana banyak tamu yang sedang berkunjung dan memang belum ada yang beli Sate karena warungnya baru saja buka.
Setelah membaca dafatar menu akhirnya penulis memutuskan memesan porsi kecil Sate jaran yang berisi 5 tusuk Sate, sepiring dan nasi dan es teh. Kurang lebih 10 menit dibutuhkan untuk membakar sate dikarenakan arang pembakarnya yang belum membara . Pesanan datang dan dengan rasa penasaran penulis langsung melahap tusuk Sate pertama dan mengapresiasinya. Hmmm... Ternyata rasanya lumayan juga mirip dengan Sate kambing hanya saja tidak ada lemaknya sama sekali dan terasa hangat dibadan. Sensasi yang luar biasa ..
Dengan harga 7500 ucukup pantaslah dibandingkan pengalaman kuliner yang menarik, dan menurut mitos yang di ceritakan penjualnya Sate Jaran bisa menambah stamina dan Vitalitas pria He..He,,, He,,, Anda tertarik untuk mencobanya? Silahakan datang ke Sate Jaran Jl Terusan Borobudur 65A dengan nomor telepon untuk pemesanan 0341-478849. Buka mulai jam 16.00 sampai jam 22.00 atau sampai habis. (Pak Demus - Malangpedia)
Lihat juga :
Hanamasa
Burger King
Lokasinya lumayan strategis serta mudah dicapai karena terletak di pinggir jalan raya , didaerah borobudur di dekat STIE Kucekwara atau lebih dikenal dengan ABM , hanaya saja karena lahan parkirnya yang kecil disarankan tidak membawa mobil , kalo sepeda motor masih cukup lega .
Waktu memasuki warung sate jaran ini penulis sempat binung soalnya banyak sekali orang tapi tidak ada satupun yang sedang menikmati Sate atau pun ada bekas piring kotornya . Selidik punya selidik ternyata warung Sate itu menempati halaman depan dari kos-kosan putri dimana banyak tamu yang sedang berkunjung dan memang belum ada yang beli Sate karena warungnya baru saja buka.
Setelah membaca dafatar menu akhirnya penulis memutuskan memesan porsi kecil Sate jaran yang berisi 5 tusuk Sate, sepiring dan nasi dan es teh. Kurang lebih 10 menit dibutuhkan untuk membakar sate dikarenakan arang pembakarnya yang belum membara . Pesanan datang dan dengan rasa penasaran penulis langsung melahap tusuk Sate pertama dan mengapresiasinya. Hmmm... Ternyata rasanya lumayan juga mirip dengan Sate kambing hanya saja tidak ada lemaknya sama sekali dan terasa hangat dibadan. Sensasi yang luar biasa ..
Dengan harga 7500 ucukup pantaslah dibandingkan pengalaman kuliner yang menarik, dan menurut mitos yang di ceritakan penjualnya Sate Jaran bisa menambah stamina dan Vitalitas pria He..He,,, He,,, Anda tertarik untuk mencobanya? Silahakan datang ke Sate Jaran Jl Terusan Borobudur 65A dengan nomor telepon untuk pemesanan 0341-478849. Buka mulai jam 16.00 sampai jam 22.00 atau sampai habis. (Pak Demus - Malangpedia)
Lihat juga :
Hanamasa
Burger King
Selasa, 02 November 2010
Enaknya Makan Dim Sum Buatan Sendiri
Bikin Dim Sum sendiri? Ternyata, tidak sulit! Bahan-bahannya mudah didapat dan variasinya ada ratusan, bisa disesuaikan dengan selera. Dari jenis dumpling, gorengan, panggang yang asin gurih hingga dim sum manis seperti Egg Custard Tarts, Sweet Lotus Seed Buns hingga Mango Almond Pudding. Semua detil pembuatannya diungkap tuntas di buku ini! Mau coba? Dim Sum?
Penganan berbentuk mungil ini memang berasal dari bagian Selatan Cina dan menjadi populer di HongKong yang kemudian menyebar ke hampir semua belahan dunia. Kini, Anda pun bisa sarapan dim sum di warung pinggir jalan atau rumah makan yang ada di berbagai kota besar. Teknologi pangan yang berkembang pesat memicu perkembangan dim sum menjadi makanan yang populer, kaya variasi dan rasanya enak. Meskipun untuk membuat dim sum yang bagus, orang harus mengikut pelatihan, bukan berarti dim sum tak bisa dibuat di dapur sendiri. Karena ada jenis-jenis dim sum yang mudah dibuat, maka Anda tak perlu menjadi seorang dim sum chef untuk bisa membuat dim sum yang enak. Dari buku ini pun Anda bisa belajar banyak soal dim sum termasuk trik-trik membuat bulatan, pao, lipatan hingga teknik menggoreng dan mengukusnya. Pada awal bab, mula-mula sang pengarang Vicki Liley yang telah banyak menulis buku tentang makanan Asia ini menjelaskan tentang tata cara penyajian dim sum.
Di negeri asalnya sendiri, Cina, sebenarnya makanan ini biasa dijual di kedai-kedai teh dan disajikan bersama teh pahit Cina. Hal tersebut bukannya tanpa maksud, teh tanpa gula ini sebenarnya berfungsi untuk melarutkan lemak yang terkandung dalam dim sum. Oleh sebab itu tak heran teh memiliki peran penting ketika menyantap dim sum, sehingga pengarang juga membahas tentang teh Cina ini beserta jenis-jenisnya. Kemudian pembahasan selanjutnya adalah tentang peralatan yang digunakan untuk membuat dim sum. Dari wajan besi yang digunakan untuk mengukus dan menggoreng dim sum secara deep-frying, bambu bulat untuk steam, jepitan atau chopstick, dan saringan untuk mengangkat makanan dari dalam minyak panas disebutkan secara jelas. Tak hanya itu, pengarang pun menambahkan tips-tips yang berguna saat mencuci peralatan yang telah digunakan tersebut. Sedangkan untuk proses deep frying dim sum, cara mengukus, membuat dumpling hingga membuat pao dapat Anda temukan pada bab selanjutnya, lengkap dengan foto-foto yang jelas dan cantik. Jika Anda kesulitan untuk memahami bahan-bahan untuk membuat dim sum, seperti chinese brokoli, jamur shitake, sesame oil dan spring roll wrapping, Anda tak perlu khawatir.
Di bab berjudul Essential Dim Sum Ingredients, pengarang akan menjelaskan ciri-ciri dan bahkan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti. Jika Anda penasaran ingin membuat siau mai sendiri, dalam bab Steamed Dim Sum ada berbagai resep yang menarik. Mulai dari Siew Mai Dumplings, Snowpea Shoot Dumplings, dan Salmon Dumplings with Cream Cheese yaitu dumpling yang berisi salmon dan krim keju atau Steamed Shanghai Dumplings (Xiao Long Bao) yang hingga kini masih menjadi favorit dan dikenal dengan nama "Shanghai street dumplings". Khusus untuk kaum vegetarir, ada juga resep jenis dumpling, pao, dan spring rolls yang berisi sayur-sayuran yang layak Anda coba. Tak ketinggalan berbagai sajian pangsit dan lumpia renyah, dengan berbagai isian mulai dari kepiting, udang dan ayam dapat Anda temukan di halaman 64 dan dilanjutkan dengan ulasan dan resep-resep sajian dari nasi. Pada bab terakhir, pengarang menutup buku setebal 96 halaman ini dengan sajian "Dessert" yang tak kalah lezat dan populer.
Mulai Egg Custard Tarts yaitu kue pie dengan filling yang terbuat dari kuning telur lembut, Red Bean Paste Buns yaitu sejenis bakpao kecil yang berisi kacang merah nan lezat dan ditaburi sedikit wijen diatasnya, serta Manggo Almond Pudding yang sering kita jumpai di resto-resto. Buku yang dikemas dengan hardcover ini juga disertai foto-foto dim sum yang menawan. Nah, jika akhir pekan ini Anda ingin menikmati Yum Cha, menyantap dim sum buatan sendiri plus teh hangat, buku terbitan Tuttle Publishing ini layak dijadikan acuan!! Dim Sum Vicky Liley Tuttle Publishing Tersedia di toko buku Periplus http://www.periplus.co.id Harga : Rp 125.000,00. (dev / Odi-detikfood)
Lihat juga :
Sour Sally
Sate
Penganan berbentuk mungil ini memang berasal dari bagian Selatan Cina dan menjadi populer di HongKong yang kemudian menyebar ke hampir semua belahan dunia. Kini, Anda pun bisa sarapan dim sum di warung pinggir jalan atau rumah makan yang ada di berbagai kota besar. Teknologi pangan yang berkembang pesat memicu perkembangan dim sum menjadi makanan yang populer, kaya variasi dan rasanya enak. Meskipun untuk membuat dim sum yang bagus, orang harus mengikut pelatihan, bukan berarti dim sum tak bisa dibuat di dapur sendiri. Karena ada jenis-jenis dim sum yang mudah dibuat, maka Anda tak perlu menjadi seorang dim sum chef untuk bisa membuat dim sum yang enak. Dari buku ini pun Anda bisa belajar banyak soal dim sum termasuk trik-trik membuat bulatan, pao, lipatan hingga teknik menggoreng dan mengukusnya. Pada awal bab, mula-mula sang pengarang Vicki Liley yang telah banyak menulis buku tentang makanan Asia ini menjelaskan tentang tata cara penyajian dim sum.
Di negeri asalnya sendiri, Cina, sebenarnya makanan ini biasa dijual di kedai-kedai teh dan disajikan bersama teh pahit Cina. Hal tersebut bukannya tanpa maksud, teh tanpa gula ini sebenarnya berfungsi untuk melarutkan lemak yang terkandung dalam dim sum. Oleh sebab itu tak heran teh memiliki peran penting ketika menyantap dim sum, sehingga pengarang juga membahas tentang teh Cina ini beserta jenis-jenisnya. Kemudian pembahasan selanjutnya adalah tentang peralatan yang digunakan untuk membuat dim sum. Dari wajan besi yang digunakan untuk mengukus dan menggoreng dim sum secara deep-frying, bambu bulat untuk steam, jepitan atau chopstick, dan saringan untuk mengangkat makanan dari dalam minyak panas disebutkan secara jelas. Tak hanya itu, pengarang pun menambahkan tips-tips yang berguna saat mencuci peralatan yang telah digunakan tersebut. Sedangkan untuk proses deep frying dim sum, cara mengukus, membuat dumpling hingga membuat pao dapat Anda temukan pada bab selanjutnya, lengkap dengan foto-foto yang jelas dan cantik. Jika Anda kesulitan untuk memahami bahan-bahan untuk membuat dim sum, seperti chinese brokoli, jamur shitake, sesame oil dan spring roll wrapping, Anda tak perlu khawatir.
Di bab berjudul Essential Dim Sum Ingredients, pengarang akan menjelaskan ciri-ciri dan bahkan bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti. Jika Anda penasaran ingin membuat siau mai sendiri, dalam bab Steamed Dim Sum ada berbagai resep yang menarik. Mulai dari Siew Mai Dumplings, Snowpea Shoot Dumplings, dan Salmon Dumplings with Cream Cheese yaitu dumpling yang berisi salmon dan krim keju atau Steamed Shanghai Dumplings (Xiao Long Bao) yang hingga kini masih menjadi favorit dan dikenal dengan nama "Shanghai street dumplings". Khusus untuk kaum vegetarir, ada juga resep jenis dumpling, pao, dan spring rolls yang berisi sayur-sayuran yang layak Anda coba. Tak ketinggalan berbagai sajian pangsit dan lumpia renyah, dengan berbagai isian mulai dari kepiting, udang dan ayam dapat Anda temukan di halaman 64 dan dilanjutkan dengan ulasan dan resep-resep sajian dari nasi. Pada bab terakhir, pengarang menutup buku setebal 96 halaman ini dengan sajian "Dessert" yang tak kalah lezat dan populer.
Mulai Egg Custard Tarts yaitu kue pie dengan filling yang terbuat dari kuning telur lembut, Red Bean Paste Buns yaitu sejenis bakpao kecil yang berisi kacang merah nan lezat dan ditaburi sedikit wijen diatasnya, serta Manggo Almond Pudding yang sering kita jumpai di resto-resto. Buku yang dikemas dengan hardcover ini juga disertai foto-foto dim sum yang menawan. Nah, jika akhir pekan ini Anda ingin menikmati Yum Cha, menyantap dim sum buatan sendiri plus teh hangat, buku terbitan Tuttle Publishing ini layak dijadikan acuan!! Dim Sum Vicky Liley Tuttle Publishing Tersedia di toko buku Periplus http://www.periplus.co.id Harga : Rp 125.000,00. (dev / Odi-detikfood)
Lihat juga :
Sour Sally
Sate
Langganan:
Postingan (Atom)